Rabu, 03 Agustus 2011

Pribadi yang berhak menerima rezeki “unlimited”


Gambar: http://syukranview.wordpress.com

Apakah Anda pernah mengeluhkan rezeki Anda yang sedikit? Jika iya, maka Anda
perlu membaca artikel ini.

Sebenarnya persoalan mengenai rezeki telah dijelaskan oleh Allah SWT dengan sangat
jelas di dalam Alquran, hanya saja terkadang kita tidak pernah memerhatikannya, atau
lebih ekstrimnya lagi kita jarang sekali membaca Alquran. Benarkah demikian?
Entahlah, hanya diri kita yang bisa menjawabnya.

Berikut adalah pribadi-pribadi yang berhak menerima rezeki dalam jumlah yang besar



dari Allah:

• Pribadi yang selalu meminta kepada Allah
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau
siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang
mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang
hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab:
"Allah." Maka katakanlah, "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?"
(QS. Yunus: 31)
• Pribadi yang selalu berusaha
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan
di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum,
maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka
selain Dia.
(QS. Ar-Ra’d: 11)
• Pribadi yang selalu bersyukur
“Dan ketika Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim: 7)
• Pribadi yang selalu memohon ampunan Allah
maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya
Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan
lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebunkebun
dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu
tidak percaya akan kebesaran Allah?
(QS. Nuh: 10-13)
• Pribadi yang menjunjung kesederhaan
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung,
pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima
yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya
(yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik
hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebihlebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
(QS. Al-An’aam: 141)
• Pribadi yang selalu bersedekah
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan
melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(QS. Al-Baqarah: 245)
• Pribadi yang berhijrah
Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan
orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orangorang
muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka
memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.
(QS. Al-Anfaal: 74)
• Pribadi yang beramal sholeh
Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan rezeki
yang mulia.
(QS. Al-Hajj: 50)

Apakah kita layak menerima rezeki yang banyak dari Allah? Tanyakan kepada diri Anda.

Comments :

3 komentar to “Pribadi yang berhak menerima rezeki “unlimited””

Kak Mahh mengatakan...
on 

Akak setuju dengan ilmu yang tuan blog paparkan,terima kasih kerana berkongsi ilmu yang bermanafaat ini...izin ambil

Sarli Rahman, ST, MM mengatakan...
on 

Terimakasih kembali untuk Anda Mr. Zmah

Hana Nuraini mengatakan...
on 

Subhanallah, artikel yang sangat bermanfaat.... Saya mungkin orang yang sering mengeluhkan soal rezeki pada Allah, tanpa saya pahami sperti apa pribadi saya... Hanya bisa mengeluh tapi lupa mensyukuri jika sudah mendapat rezeki..

Posting Komentar

 

Copyright © 2011 by Sarli Rahman